Sabtu, 21 Maret 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.     PENGERTIAN CINTA KASIH
     Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka  atau sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
     Agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia cinta menempatkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang men
cintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya. Atau Allah dan Rasulnya berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci al-Qur’an.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan unutuk dirinya, dan sebaliknya ia pun membenci apa yang dapat merugikan dirinya. Al-Qur’an telah menjelaskan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri.
Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS Al-Adiyat(100): 8), Dan permohonannya yang terus menerus agar dikarunia harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dana apabila ia tertimba musibah, ia merasa pututs asa dan mengira tidak akan bisa memperoleh karunia-Nya lagi (QS Fussilat(41) : 49).
Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya tidak lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.         
- Cinta sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
- Cinta  Seksual
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup manusia. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. 
Islam mengakui bahwa dorongan seksual ia emrupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidap dapat diingkari, tidak ditentang. Yang diserukan dalam Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan  atau pernikahan. 
- Cinta Kebapaan
Cinta kebapaan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggil anaknya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk nail ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak. Cinta ini nampak pula dalam doa nabi Nuh as, yang memohon pada Allah semoga anaknya selamat. Biasanya cita kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, seperti menasehati, mengarahkan, mengasuh, anaknya, demi kebaikan dan kepentingan keluarga.
- Cinta Kepada Allah swt.
Cinta kepada Allah swt. adalah bentuk cinta tertinggi, terbening dan spiritual seseorang.  Kita mencincintai Allah tidak hanya dengan mendirikan sholat, memujinya, dan mengingatnya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah laku. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, dengan mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya
Cinta yg ikhlas seorang manusia kepada Allah dapat membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan kepada kehidupan yang baik dan menundukkan semua bentuk cintaan kepada yang lain.Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya adalah dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya yang membuat seseorang tersebut selalu bersyukur dan mengingat Allah.
- Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul adalah wujud cinta kedua setelah mencintai Allah swt. Ini karena Rasul merupakan panutan atau contoh yang sempurna untuk di ikuti baik tingkah laku, moral, maupun sifat luhurnya. Seorang mukmin yang bener-benar beriman dengan sepenuh hati akan mecintai Rasulullah.

C.     KASIH SAYANG
     Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya didalam hati sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput. Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki denganperempuan saja, namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi dari pada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
     Dalam Ilmu Budaya Dasar ini Kasih Sayang ini adalah dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antar anak dan orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi apabila hal itu terjadi timbal balik antara anak dan orang tua. Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Jika anak mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, bukan tidak mungkin anak tersebut dapat menjadi anak yang baik dalam berbudaya, sedangkan sebaliknya.

D.     KEMESRAAN
     Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan cinta. Kemesraan dapat memunculkan daya kreativitas seseorang. Dengan kemesraan seseorang dapat menciptkan berbagai bentuk karya seni. 

E.     PEMUJAAN
     Pemujaan merupakan manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk rasa syukur seperti sholat. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam cara pemujaan kepada Tuhan tergantung agama kepercayaan masing-masing. Seperti Sholat bagi agama Islam.
     Pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Ini berarti manusia memohon ampun atas segala dosa yang telah diperbuatnya, memohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, rezeki, agar ditunjukkan jalan yang benar, dan lain sebagainya.

F.     BELAS KASIHAN
     Belas Kasihan dalam cinta ini dilihat bukan karena tampan/cantiknya, kayanya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin sakit-sakitan, yatim, yatim-piatu, tua, dan sebagainnya. Jadi kata kasihan berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain.  Manusia menaruh rasa belas kasihan kepada orang lain karena belas kasihan adalah perbuat orang yang berbudi, berakhlak. Cara berbelas kasih tergantung situasi dan kondisi. Ada yang memberi uang, barang, pakaian, makanan dan sebagainnya.

G.     CINTA KASIH EROTIS
     Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih keibuan dan cinta kasih persaudaraan. Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang daoat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain. Cinta kasih erotis apabila benar-benar mencintai, mempunyai satu tekad, yaitu bahwa sesorang sungguh mencitai dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan suatu perbuatan kemauan, keputusan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan orang lain(Menikah).
     Mencintai dan mengasihi sesorang bukan hanya merupakan perasaan saja, melainkan suatu keputusuan, penilaian, perjanjian. Apabila cinta kasih hanya perasaan saja, tidak ada dasar untuk saling berjanji mencintai dan mengasihi untuk selam-lamanya. Hal itu dapat menghapuskan rasa cinta tersebut.

Soal
1. Cinta yang paling utama adalah cinta ....
    a. kepada Allah swt.*                                                c. seksual
    b. kepada Rasul                                                       d. sesama manusia

2. Yang tidak termasuk bukti bahwa kita mencintai Rasulullah adalah ....
    a. mengikuti sunnah-nya                                          c. mempelajari sunnah-sunnahnya
    b. sering bersalawat kepada-nya                             d. tidak mengikuti sunnah-nya*

3. Untuk seorang muslim salah satu cara memuja Allah  adalah dengan ....
    a. membaca Al-Qur'an                                             c. sholat*
    b. maksiat                                                                d. puasa

4. Kemesraan dapat memunculkan ....
   a. kreatifitas *                                                            c. godaan
   b. nafsu                                                                    d. rayuan

5. Jika ada orang yang lapar, cara tepat kita berbelas kasih adalah dengan cara .... 
   a. memberi uang                                                      c. memberikan barang
   b. memberi makanan*                                              d. memberikan pakaian

Sumber Referensi :
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar